Pulau nias memang memiliki keindahan yang unik. Selain pantainya yang elok, tengoklah budaya yang satu ini. Lompat Batu. Budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu aset kekayaan bangsa Indonesia. Berikut tulisan yang didapat dari travel.detik.com.
Tradisi lompat batu Nias memang sudah sangat dikenal di luar maupun dalam negeri. Bahkan tradisi ini sudah menjadi icon Nias yang sangat populer. Tradisi lompat batu ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berwisata ke Nias. Banyak dari wisatawan tersebut penasaran dengan tradisi yang para pemainnya harus melampaui susunan batu setinggi kurang lebih 2 meter.
Tradisi yang juga dikenal dengan fahombo batu merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa dirinya sudah pantas dianggap dewasa dan matang secara fisik. Saat melakukan fahombo batu pemuda-pemuda ini harus mengenakan pakaian adat setempat.
Sebelum melakukan ini para pemuda harus mengikuti ritual khusus. Susunan batu yang akan dilewati terbilang tinggi untuk orang awam. Bentuk susunan batu ini seperti piramida dan permukaan atasnya datar, tingginya sekitar 2 meter dengan lebar 90 centimeter, dan panjangnya yang mencapai 60 centimeter. Bukan hanya sekadar melampui susunan batu tapi juga harus memiliki teknik yang baik agar terhindar dari cidera.
Para pemuda yang sudah siap dengan pakaian adat berlari, kemudian menginjak batu penopang kecil terlebih dahulu agar bisa melewati bangunan tinggi ini. Menurut cerita, tradisi ini awalnya hanyalah sebagai alat untuk menguji mental dan fisik pria Nias. Selain itu, setiap laki-laki yang ikut berperang wajib sebelumnya lulus dalam ritual lompat batu ini. Dan, yang paling penting untuk para pemuda Nias jika mereka tidak bisa melakukan tradisi ini maka mereka belum boleh meminang seorang gadis. Hal ini dikarenakan, bagi mereka yang tidak berhasil melompati batu tersebut dianggap belum pantas untuk menikah.
sumber :
http://travel.detik.com/read/2011/09/26/160338/1730722/1032/tradisi-lompat-batu-nias
Ciutkan pos ini
Tradisi yang juga dikenal dengan fahombo batu merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa dirinya sudah pantas dianggap dewasa dan matang secara fisik. Saat melakukan fahombo batu pemuda-pemuda ini harus mengenakan pakaian adat setempat.
Sebelum melakukan ini para pemuda harus mengikuti ritual khusus. Susunan batu yang akan dilewati terbilang tinggi untuk orang awam. Bentuk susunan batu ini seperti piramida dan permukaan atasnya datar, tingginya sekitar 2 meter dengan lebar 90 centimeter, dan panjangnya yang mencapai 60 centimeter. Bukan hanya sekadar melampui susunan batu tapi juga harus memiliki teknik yang baik agar terhindar dari cidera.
Para pemuda yang sudah siap dengan pakaian adat berlari, kemudian menginjak batu penopang kecil terlebih dahulu agar bisa melewati bangunan tinggi ini. Menurut cerita, tradisi ini awalnya hanyalah sebagai alat untuk menguji mental dan fisik pria Nias. Selain itu, setiap laki-laki yang ikut berperang wajib sebelumnya lulus dalam ritual lompat batu ini. Dan, yang paling penting untuk para pemuda Nias jika mereka tidak bisa melakukan tradisi ini maka mereka belum boleh meminang seorang gadis. Hal ini dikarenakan, bagi mereka yang tidak berhasil melompati batu tersebut dianggap belum pantas untuk menikah.
sumber :
http://travel.detik.com/read/2011/09/26/160338/1730722/1032/tradisi-lompat-batu-nias
Tidak ada komentar:
Posting Komentar